3.750 Guru di Inggris Cuti Panjang karena Stress



Persatuan guru di Inggris mengeluarkan peringatan terjadinya fenomena "epidemik stres" yang telah menyerang 3.750 guru sepanjang tahun lalu.

Dalam sebuah hasil riset, 3.750 guru mengambil cuti sakit yang panjang karena tekanan pekerjaan, kelelahan, dan penyakit mental.

Dilansir dari The Guardian, Kamis (11/1/2018), jumlah tersebut meningkat 5 persen dibandingkan dengan 2016 sehingga satu dari 83 guru di Inggris tidak bekerja lebih dari sebulan pada 2017.

Secara keseluruhan, 1,3 juta hari telah diambil guru untuk cuti dengan alasan stres dan kesehatan mental selama empat tahun terakhir.

Sekretaris jenderal persatuan pendidikan nasional di Inggris, Mary Bousted, mengatakan, guru lebih bekerja lembur tanpa upah dibandingkan dengan profesi lain.

" Guru di ruang kelas biasanya bekerja secara rutin selama 55 jam atau lebih selama sepekan. Kepala sekolah bekerja 60 jam atau lebih dalam satu minggu," katanya.

"Hal itu bukanlah karena tumpukan pekerjaan, melainkan juga tekanan sistem peraturan terkait produktivitas," ujarnya.
Bousted mengingatkan, masalah tersebut dapat menurunkan jumlah aplikasi pelatihan guru.

"Ada setengah juta guru di Inggris dan Wales. Mereka adalah ibu atau ayah, anak laki-laki atau perempuan, bibi atau teman, dan mereka menyaksikan tekanan itu,"  ucapnya.
Juru bicara Kementerian Pendidikan mengatakan, jumlah guru di sekolah lebih banyak dari sebelumnya, sekitar 15.500 guru baru sejak 2010.

"Kami terus bekerja dnegan para guru, serikat pekerja, untuk mengatasi beban kerja yang tidak perlu,"  katanya.


No comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Powered by Blogger.