Aturan Pakai Celana Dalam agar Vagina Sehat
Aturan Pakai Celana Dalam agar Vagina Sehat
Aturan Pakai Celana Dalam agar Vagina Sehat
Menjaga kesehatan vagina sangat penting dilakukan agar terhindar dari berbagai macam infeksi yang mungkin saja menyerang organ intim. Selain membersihkannya secara teratur dengan air bersih, Anda juga perlu memerhatikan pemakaian celana dalam yang digunakan setiap hari.
http://128.199.71.150/ligabandar/
http://128.199.71.150/ligabandar/
Ya Moms, penggunaan celana dalam yang tepat juga bisa menunjang kesehatan vagina. Sehingga, jangan asal memilih celana dalam, ya!
Dilansir Healthline, berikut aturan dalam memilih dan memakai celana dalam agar vagina sehat.
1. Pilih celana yang terbuat dari katun
Sebelum memilih motif celana dalam, pastikan dulu bahannya, Moms. Celana dalam yang baik biasanya terbuat dari bahan katun. Dokter Kandungan di Amerika Serikat, Dr. Alyse Kelly-Jones, mengatakan, vulva adalah area vagina yang sangat sensitif dan halus. Sehingga, perlakukan dengan lembut agar tidak iritasi, Moms.
"Celana berbahan katun bisa menyerap keringat lebih baik, sehingga dapat membantu mencegah infeksi," kata Dr. Kelly Jones.
Hindari pula bahan sintetis seperti nilon dan spandex karena tidak efektif menyerap keringat. Sebaliknya, kedua bahan tersebut justru akan menangkap panas dan menahannya, sehingga membuat vagina Anda berkeringat, Moms.
2. Rutin ganti celana dalam
Moms, gantilah celana dalam setiap hari untuk menjaga kesehatan vagina. Bila Anda punya banyak aktivitas, seperti olahraga, maka gantilah celana dalam minimal dua kali sehari atau tiap kali merasa vagina basah dan lembap. Jika Anda sedang keputihan, daripada menggunakan pantyliner, lebih baik Anda rutin mengganti celana dalam saat organ intim mulai tidak nyaman.
"Banyak pasien saya terganggu jika memakai pantie liner sepanjang waktu," katanya. “Daripada menggunakan pantyliner yang bisa menyebabkan iritasi, tidak apa-apa untuk mengganti (celana dalam) lebih dari sekali setiap hari," tambah Dr. Jones.
3. Jangan pilih celana dalam yang ketat
Jangan pernah membeli celana dalam yang terlalu ketat, Moms. Sebab, hal itu bisa menyebabkan iritasi di area vagina dan vulva. Apalagi jika Anda adalah wanita yang aktif berkegiatan di luar ruangan.
4. Cuci celana dalam dengan sabun hypoallergenic
Mencuci celana dalam ternyata juga tidak boleh sembarangan, Moms. Sebab, celana tersebut bersentuhan langsung dengan organ intim Anda yang kulitnya sensitif. Dr. Jones merekomendasikan sabun cuci yang hypoallergenic, sehingga tidak menimbulkan risiko seperti iritasi atau gatal saat digunakan.
5. Mengganti celana dalam setiap tahun
Moms, kedengarannya agak berlebihan, terutama untuk sesuatu yang dicuci secara teratur. Tetapi, mengutip Good Housekeeping Institute, pada pakaian dalam yang bersih ternyata masih bisa mengandung 10.000 bakteri hidup. Salah satunya berasal dari air di mesin cuci. Namun, jika Anda tidak merasakan adanya masalah di area vagina, Anda boleh-boleh saja menggunakannya lebih dari satu tahun.
No comments:
Note: Only a member of this blog may post a comment.