Casey Stoner Derita Kelelahan Kronis, Seperti ini Penyakitnya!

Casey Stoner Derita Kelelahan Kronis, Seperti ini Penyakitnya!

C1asey Stoner Derita Kelelahan Kronis, Seperti ini Penyakitnya

Casey Stoner Derita Kelelahan Kronis, Seperti ini Penyakitnya


Ligabandar Judi Bola Casey Stoner, juara dunia MotoGP dua kali menderita keletihan kronis yang menghambatnya mengerjakan egiatan olahraga.

Dalam suatu wawancara di podcast Rusty Garage, Stoner menuliskan keondisi yang dialaminya tersebut merintangi hobinya memanah.

Stoner menyatakan mulai mengalami keletihan kronis sekitar karirnya di MotoGP yang kesudahannya membuatnya mesti berhenti pada 2009 silam.

"Saya belum pernah terbit (dalam kart) lebih dari setahun laksana sekarang, sebab kelelahan kronis tersebut saya tidak punya energi guna melakukannya lagi," kata Stoner dilansir dari speedcafe.com.

Stoner menyatakan sempat putus asa dengan kondisinya. Kelelahan kronis menciptakan tubuhnya tidak bugar dan sehat laksana sebelumnya. Apalagi Stoner mempunyai masalah di unsur tulang rusuknya yang terhubungan dengan tulang belakang.

Casey Stoner empat musim perkuat Ducati; 2007-2010. [Shutterstock]

Melansir dari healthline.com, sindrom keletihan kronis (CFS) ialah kelainan yang ditandai dengan kelelahan fanatik atau keletihan yang tidak hilang walau sudah beristirahat. Kelelahan kronis ini tidak dapat dijelaskan secara medis.

CFS pun dapat dinamakan sebagai myalgic encephalomyelitis (ME) atau penyakit intoleransi kegiatan sistemik (SEID). Penyebab CFS belum sepenuhnya dipahami. Beberapa teori tergolong infeksi virus, desakan psikologis atau kombinasi faktor.

Karena tidak terdapat penyebab utama yang dapat diidentifikasi. Sehingga tidak sedikit kondisi beda yang menimbulkan fenomena sama seperti keletihan kronis. Apalagi tidak terdapat tes medis yang eksklusif mendiagnosis keletihan kronis.

Kelelahan kronis ini dapat memengaruhi siapa pun, sangat umum wanita umur 40-50 tahun. Di samping itu, hubungan seks pun memegang peran urgen dalam keletihan kronis.

Adapun hal lain yang menambah risiko seseorang mengalami keletihan kronis, tergolong kecenderungan genetik, alergi dan hal lingkungan.

Saat ini belum terdapat obat khusus guna mengatasi keletihan kronis. Tetapi, terapi atau perawatan dapat mengurangi gejalanya.

Saat ini juga belum terdapat obat eksklusif untuk keletihan kronis, kecuali perawatan guna meredakan gejalanya.

No comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Powered by Blogger.