Sebuah penelitian mengungkapkan, semakin panjang jeda waktu tidur setelah makan, maka risiko untuk mengalami stroke bisa berkurang. Kondisi ini diperkirakan karena saat makan, gula darah, kolesterol, dan aliran darah mengalami perubahan–di mana berbagai perubahan itu bisa memengaruhi risiko stroke.
Penelitan lain mengungkapkan, risiko stroke juga bisa berkaitan dengan risiko refluks asam lambung, dan lebih sering terjadi pada mereka yang waktu makan dan waktu tidurnya berdekatan. Kondisi ini bisa memicu terjadinya sumbatan napas saat tidur (sleep apnea), salah faktor risiko terhadap stroke.
Meski begitu, belum ditemukan alasan yang pasti mengenai klaim ini, sehingga penelitian lebih lanjut perlu dilakukan.
No comments:
Note: Only a member of this blog may post a comment.