Magisnya 4 Destinasi Wisata Menakjubkan di Sulawesi Selatan

Magisnya 4 Destinasi Wisata Menakjubkan di Sulawesi Selatan
Magisnya 4 Destinasi Wisata Menakjubkan di Sulawesi Selatan
LIGABANDAR - Kampung Berua di Makassar, Sulawesi Selatan bukanlah area wisata yang padat merayap.
Agen Bola Terpercaya - Sebab guna mengunjunginya tidaklah mudah, tidak tidak sedikit wisatawan yang tahu eksistensi surga tersembunyi di Makassar ini.
Hanya terdapat satu jalan masuk menuju dusun nan dikelilingi perbukitan kapur tersebut, yaitu dengan menyisir Sungai Pute.
Saat mengarungi perairan Sungai Pute, taklah susah untuk sekejap bengong oleh lanskap alam Kampung Berua yang dipagari gugusan bukit karst nan menakjubkan, hutannya yang ditumbuhi daun nipah dan tumbuhan bakau yang eksotis serta tanaman hijaunya yang menyegarkan mata.
Bukit karst ini berdiri gagah salah satu hamparan sawah hijau dengan tekstur batunya yang unik. Kawasan karst dan segenap panoramanya ini lantas akrab dijuluki warga setempat sebagai Rammang-rammang.
Jika anda mengunjungi area bebatuan karst terbesar ketiga di dunia ini pada pagi hari, maka akan anda dapati lanskap alam Rammang-rammang nan begitu agung dengan balutan kabut awannya nan memesona.
Di samping Rammang-rammang, Sulawesi Selatan familiar memiliki barisan destinasi wisata magis nan menakjubkan. Beberapa di antaranya dihimpun Suara.com di sini. Apa saja?
Gunung Bulusaraung
Menjulang dengan elevasi 1.535 meter di atas permukaan laut, Gunung Bulusaraung berdiri menawarkan lanskap alamnya nan memesona.
Gunung yang sedang di Desa Tompio Bulu, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep ini adalahsalah satu spot kesayangan para pendaki di Sulawesi Selatan.
Betapapun tak setinggi gunung-gunung langganan semua pendaki di Indonesia lainnya, tak tidak banyak wisatawan rela menjajal Gunung Bulusaraung demi memperhatikan pesona alam dan hamparan awan di puncaknya.
Sepanjang jalur pendakian, anda akan mengejar bermacam tanaman dari pohon rotan, kelapa sampai kemiri. Tak melulu itu, kita pun bertemu ragam hewan macam musang, kera hitam dan puspa aneka kupu-kupu.
Medannya yang diisi bebatuan yang lumayan terjal menguji ketahanan jasmani para pendaki lho.
Podang-podang cadi
Di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Sulawesi Selatan, tepatnya di area gugusan Kepulauan Spermonde, Pulau Podang-podang Ca’di membentang.
Pulau yang jadi lokasi persinggahan semua nelayan ini diisi dengan hamparan pepohonan dilengkapi dengan pasir putihnya nan menakjubkan.
Lanskap alamnya nan menawan berkelindan dengan merdunya nyanyian ombak dan desir angin pepohonan. Tak heran tidak sedikit yang menguras waktu dengan bersantai di atas hammock sembari merasakan pesona khas pesisir Podang-podang Ca’di.
Untuk menyambangi Pulau Podang-podang Ca’di, saya dan anda bisa melakukan perjalanan bertolak satu separuh jam dari Makassar.
Para wisatawan dapat mencarter Jolloro, kapal tradisional nelayan di Pelabuhan Paotere dengan harga berkisar Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta sekali jalan. Satu kapal Jolloro bisa menampung selama 20 sampai 30 penumpang.
Selama menyisir perairan di dekat Podang-podang Ca’di, anda akan disuguhi atraksi dolfin dan pelbagai biota laut lainnya, selesai lalang di perairan bening dengan karang nan puspa warna.
Tak heran, tidak sedikit wisatawan yang menjadikan area perairan Podang-podang Ca’di sebagai spot kesayangan untuk bersnorkeling ria.
Masjid 99 kubah
Berdiri tak jauh dari Pantai Losari, Masjid 99 Kubah dengan ragam kubahnya nan berwarna terang dan menakjubkan teramat menculik perhatian, menjelma ikon wisata baru di Makassar, Sulawesi Selatan.
Puluhan kubah kecil mengitari kubah utama dengan diameter sangat besar yang berpusat di tengah bangunan masjid.
Warna-warna menyala macam kuning, merah, cokelat, dan putih berkelindan di kubah dan tubuh masjid cantik ini.
Saat malam menyergap, ragam warna itu kian hidup tatkala lampu sorot ditembakkan tepat ke arah kubah-kubahnya nan menawan.
Para pengunjung pun akan dimanjakan dengan atraksi air mancur yang terletak di depan masjid dan akan hadir selama 30 menit selepas Maghrib.
Konon guna membangun barisan keelokan pada masjid yang mampu menampung selama 10 ribu orang ini, diperlukan dana selama Rp 176 miliar. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil didapuk sebagai sang arsitek.
Sementara itu, angka 99 yang tersemat di belakang nama masjid ini adalahadaptasi dari jumlah Asmaul Husna.
No comments:
Note: Only a member of this blog may post a comment.