Queiroz Anggap Ronaldo 'Anak Emas' Wasit di Piala Dunia 2018

Queiroz Anggap Ronaldo 'Anak Emas' Wasit di Piala Dunia 2018

 Pelatih timnas Iran Carlos Queiroz mengecam keputusan wasit asal Paraguay, Enrique Caceres, dalam pertandingan lawan Portugal pada babak penyisihan Grup D Piala Dunia 2018 di Mordovia Arena, Selasa (26/6) dini hari WIB.

Queiroz tidak setuju dengan keputusan Enrique yang hanya memberikan kartu kuning kepada penyerang timnas Portugal Cristiano Ronaldo pada menit ke-83. Ronaldo lolos dari kartu merah usai menyikut Morteza Pouraliganji.

Saya tidak tahu apakah dia [Caceres] tidak memberikan sebuah kartu merah karena menganggap Ronaldo adalah bintang sepak bola. Akan tetapi, semua ini tidak masuk akal. Dia [Caceres] menyaksikan rekaman pelanggaran dan setelahnya mengeluarkan kartu kuning," kata Queiroz seperti yang dikutip dari AS pada Selasa (26/6).


Selain itu, Queiroz juga menyoroti penggunaan rekaman video atau VAR di Piala Dunia 2018. Portugal mendapat tendangan penalti lewat Ronaldo pada menit ke-53 berkat teknologi VAR. Hal ini juga dianggap Queiroz sebagai sebuah kerugian, meskipun tendangan Ronaldo mampu ditepis Alireza Safar Beiranvand.

Kiper Alireza Beiranvand menggagalkan penalti Cristiano Ronaldo yang dianggap kontroversial.Kiper Alireza Beiranvand menggagalkan penalti Cristiano Ronaldo yang dianggap kontroversial. (REUTERS/Ricardo Moraes)
"Aneh rasanya ketika penalti itu diberikan. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi. Pertandingan dihentikan begitu saja, kemudian lima atau enam orang menyaksikan tayangan ulang dengan tempo lambat," ucap pelatih berusia 65 tahun tersebut.

"Sebagai pelatih, Anda memiliki tanggung jawab untuk mengetahui apa yang terjadi. Saya tidak mau membicarakan lebih banyak tentang ini [VAR], karena nanti hanya akan menimbulkan masalah baru," 

Lebih lanjut, Queiroz berharap penggunaan VAR bisa lebih baik di masa mendatang. Menurutnya, VAR sejauh ini belum bekerja dengan seharusnya.

"Satu-satunya negara yang tidak memberikan komplain secara formal adalah Iran, kami tidak meminta apa pun. Akan tetapi, saya ingin mengerti bagaimana itu [VAR] bekerja. Masalah yang ada pada VAR adalah, tidak ada ruang untuk human error, dan human error adalah bagian dari pertandingan," ujar mantan pelatih timnas Portugal itu.

Para pelatih, pemain, kami semua membuat kesalahan. Namun dengan enam orang menyaksikan layar televisi di ruang monitor, itu seperti enam Pontius Pilates," 


No comments:

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Powered by Blogger.